Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara
tradisional dan diwariskan secara turun-temurun. Umumnya obat
tradisional dibuat berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat,
kepercayaan, atau kebiasaan setempat. Menurut penelitian masa kini, obat
tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan
penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun
ketersediaannya.
Beberapa jenis obat tradisional diperkirakan dapat membantu tubuh
memerangi infeksi. Khasiat lainnya dikatakan membantu pencernaan,
menenangkan saraf, berfungsi sebagai obat pencahar, atau membantu
menormalkan kelenjar. Pengolahannya bisa dilakukan dalam banyak cara,
seperti seduhan, godokan, larutan, dan kompresan.
Banyak orang beranggapan bahwa obat tradisional pada saat ini lebih
banyak digunakan karena dianggap tidak terlalu menyebabkab efek samping
dan bisa diterima oleh tubuh. Ada yang berpendapat bahwa herba
tradisional dan obat rakyat lebih aman daripada obat-obat farmasi
modern. Apakah anggapan demikian tepat? Apakah obat tradisional memang
benar-benar bebas risiko
Apakah Obat Tradisional Tanpa Risiko?
Sekalipun obat tradisional mungkin secara luas dianggap aman, disarankan
untuk waspada. Jangan longgarkan kewaspadaan Anda hanya karena suatu
produk berlabelkan "natural". Fakta yang tidak menyenangkan ialah bahwa
beberapa herba bahkan bisa sangat berbahaya. Dan ironisnya beberapa
orang tidak memandang herba atau obat tradisional sebagaimana mestinya.
Senyawa kimia dalam obat tradisional atau herba dapat mengubah detak
jantung, tekanan darah, dan kadar glukosa. Maka, orang yang memiliki
problem jantung, tekanan darah tinggi, atau kelainan gula darah seperti
diabetes harus sangat waspada.
Meski demikian, efek sampingan obat tradisional biasanya terbatas pada
reaksi tipe alergi. Misalnya sakit kepala, pusing, mual, atau ruam.
Beberapa pengobatan tradisional atau herba kemungkinan bisa menimbulkan
"krisis penyembuhan" dengan menghasilkan gejala seperti flu atau gejala
lainnya. Orang yang mengkonsumsi obat tradisional mungkin tampak menjadi
lebih parah sebelum menjadi lebih baik. Secara umum dikatakan bahwa
reaksi ini disebabkan oleh pembuangan limbah racun dari tubuh selama
tahap-tahap awal terapi herbal.
Dalam berbagai cara, obat tradisional dapat mempengaruhi obat-obat resep
farmasi modern. Misalnya, obat tradisional dapat meningkatkan atau
mengurangi efek obat, membuat obat itu lebih cepat keluar dari tubuh
daripada biasanya karena ada yang berfungsi sebagai detoks, atau
meningkatkan risiko efek samping dari obat farmasi modern. Jika Anda
memilih untuk mengobati sendiri dengan obat tradisional, sebaiknya Anda
mempertimbangkan beberapa risiko seperti bahwa Anda mungkin tidak
benar-benar tahu apa penyebab problem kesehatan Anda. Lalu pengobatan
yang Anda lakukan secara sendiri mungkin menyembuhkan penyakit ringan,
tetapi memperburuk problem kesehatan lainnya, seperti tekanan darah
tinggi. Bahkan beberapa pengobatan sendiri bisa jadi mungkin bertolak
belakang dengan obat yang diresepkan dokter. Seperti semua produk
kesehatan, obat tradisional hendaknya digunakan dengan kewaspadaan,
pengetahuan dan, keseimbangan.
Resep Obat Tradisional
Beberapa resep berikut ini bermanfaat untuk menangani masalah kesehatan
dan telah diwariskan secara turun-temurun kepada beberapa generasi.
Ternyata tidaklah sulit mencari bahan-bahan yang dibutuhkan dan
meramunya menjadi obat yang bermanfaat.
Batuk
Resep: Air jeruk nipis dicampur dengan madu.
Fakta: Jeruk nipis mengandung vitamin C yang dapat memperbaiki ketahanan
tubuh untuk melawan flu. Juga berfungsi sebagai antiseptik yang mampu
membuang racun dalam tubuh.
Madu yang juga berfungsi sebagai antiseptik dan mampu menambah tenaga untuk mengalahkan penyakit.
Sakit Kepala
Resep: Minum rebusan air dari jahe, sereh dan ketumbar.
Fakta: Jahe, sereh dan ketumbar mengandung minyak atsiri yang akan
memperlancar peredaran darah juga berfungsi sebagai analgetik untuk
mengurangi sakit di kepala.
Kolesterol dan Diabetes
Resep: Rebus daun salam bersama laos lalu minum air rebusan tersebut.
Fakta: Daun salam mengandung flavonoid dan tanin sebagai zat yang mampu
menurunkankan kolesterol. Dapat pula menurunkan kadar gula dalam darah.
Laos mengandung minyak atsiri untuk membantu memperlancar sirkulasi
darah dan proses pengeluaran sisa metabolisme termasuk kolesterol yang
berlebih.
Hipertensi
Resep: Konsumsi daun seledri secara teratur.
Fakta: Seledri mengandung phthalide yang mampu untuk mengendurkan otot
arteri sehingga menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi dan
juga mengurangi produksi hormon stres.